Merdu burung berkicau
Aktifitas padat menguat
Canda tawa melepas penat
Pagi hari yang indah
Terusik mereka dengan keadaan
Keras ledakan dan goncangan menyantar
Kepungan asap seolah mengantri
darah, luka, dan mayat miris terlihat
MEREKA YANG BERKARYA SEOLAH TERTAWA!
MEREKA YANG BERDASI SEOLAH MENUTUP MATA!
MEREKA YANG DI TINGGALKAN HANYA BISA MENANGIS DAN TERMENUNG!
LALU SIAPA YANG HARUS DI SALAHKAN?!
Ya allah, engkau lah yang maha berkuasa
Berkehendak lah dengan semua ini
Berkatalah mereka hanya omong kosong belaka
Janganlah terjadi lagi di indonesia
Duka dan air mata mewarnai hari ini
Jum'at 17 Juli 2009 penuh tangisan
Kuninganku berubah menjadi merah
Tubuh-tubuh nan kokoh telah berpulang
AKU DISINI MENGUTUK MU WAHAI PARA TERORIS!
BANGSAT KUASA kata yang COCOK untuk kalian
BERKACALAH ENGKAU PARA SENIMAN PELEDAK!
SEMOGA KALIAN MENJILAT TANAH MEREKA DI AKHIR NANTI!!
Jumat, 17 Juli 2009
Sabtu, 04 Juli 2009
Sesali
Usik jiwa ini dari kegelapan malam
Angkuh aku menunggu dosa
Akan kah datang dengan harapan
Aku ingin kembali ke jalan pulang
Berkata dalam kesunyian malam
Terdengar kata-kata menyakitkan
Cacimaki seorang saudara
Yang tidak pernah akan datang untuk berteman
Aku bosan dengan kehidupan
Aku bosan dengan semua hal
Baik dan buruk pernah aku jalani
Dan sampai kapan aku begini?!
Angkuh aku menunggu dosa
Akan kah datang dengan harapan
Aku ingin kembali ke jalan pulang
Berkata dalam kesunyian malam
Terdengar kata-kata menyakitkan
Cacimaki seorang saudara
Yang tidak pernah akan datang untuk berteman
Aku bosan dengan kehidupan
Aku bosan dengan semua hal
Baik dan buruk pernah aku jalani
Dan sampai kapan aku begini?!
Lenyap!
Angin telah hilang
Hampa sangat terasa
Asap mengepul di ruang
Tetap berteman dengan luka
Terduga harapan palsu
Dirinya tidak ada di pikiranku
Meluapkan emosi dari hatiku
Kini aku tak pantas di pandang
Kata-kataku seolah menyimpang
Namun malaikat tidak menghiraukan
Merapatlah barisan demi barisan
Hampa sangat terasa
Asap mengepul di ruang
Tetap berteman dengan luka
Terduga harapan palsu
Dirinya tidak ada di pikiranku
Meluapkan emosi dari hatiku
Kini aku tak pantas di pandang
Kata-kataku seolah menyimpang
Namun malaikat tidak menghiraukan
Merapatlah barisan demi barisan
Namun diriku tetap terbuang
Langganan:
Postingan (Atom)