Senin, 30 Agustus 2010

Obrolan Malam

Apa lagi?
Cinta?
Kau kunyah saja itu cinta!
Tidak ada yang asli
Semuanya palsu!
Kasih sayang?
Kau sebut itu kasih sayang?
Apa rasanya?
Asam?manis?menyakitkan?
Lucu sekali!

Butuh perhatian?
Kau mintalah perhatian bapak ibu kau itu !?

Apa dia tau sejarah kau itu?
Dia tidak tau!
Hanya pura-pura tau! bodoh!

Cobalah kau tongkrongi mereka!
Tanya tentang cinta
Apa yang mereka katakan?
Hanya tertawa!
Sudahlah! tidur cepat!
Temuilah matahari di pagi hari
Mungkin dia mengerti!

Minggu, 29 Agustus 2010

Ibu Pertiwi

Aku salah satu laki laki ingusan
YANG AKAN BERDIRI DI GARIS DEPAN!
apa yang mereka lihat dari kita?
DARAH KITA MERAH BUNG!!
DAN TULANG KITA PUTIH KAWAN!!
HATI KITA BAJA!
GERAKAN KITA PELURU!
DAN OTAK KITA ADALAH BELATI!

GANYANG MALAYSIA!
Begitu Bung Karno berkata
GANYANG MALAYSIA!

INI IBU PERTIWI!
TIDAK SUDI MELIHAT GARUDA TERINJAK!
INI IBU PERTIWI!!
SUDAH LELAH MEMBERI TOLERANSI!

Kalau saja saatnya kita perang
MARI BERPERANG!!!
DAN REBUT KEMBALI KEMERDEKAAN!!
Yang sudah seharusnya kita rayakan

BERKIBARLAH!
BERKIBARLAH BENDERAKU!!
BERKIBARLAH DAN RAIH LANGITMU!!

Terbanglah!
KEPAKAN SAYAPMU WAHAI GARUDAKU!!
BUANG SEMUA BENALU YANG ADA DISAYAPMU!
BUANGLAH! DAN KEMBALILAH TERBANG BEBAS

Bapak! Ibu! LIHAT AKUU!!
aku akan ikut berjuang
DEMI KEHORMATAN DAN KEMERDEKAAN!
INDONESIA! JAYA! MERDEKA!

Sabtu, 28 Agustus 2010

Kau dan Aku

Jangan pernah tanyakan
Siapa aku?
Dan jangan pernah berfikir
Dimana aku?
Bertanyalah siapa dirimu?
Dan berfikirlah dimana dirimu?

Inilah aku
Tiada yang tau
Bahkan kau!
Hanyalah aku yang tau

Jangan pernah tanyakan
Apa warna darahku?
Dan jangan pernah berfikir
Apa isi otak ku?
Tanyalah merahkah darahmu?
Dan berfikirlah dimana otakmu?

Berdiamlah sampai badai usai
Jangan pernah lompati jurang terjal
Berjalanlah dirumput kering
Jangan pernah lawan takdir alam!

Kamis, 26 Agustus 2010

Saudara

Ingin sekali terlelap
Aku tidak mengerti
Hati ini hanya aku
Bukan kau, dia, atau mereka

Berduka tidak ada guna
Rasanya entah apa?
Gunakan sisa tenaga
Untuk berdiri berjalan

Ingin sekali berbicara
Apakah saudara mendengar?
Mungkin tidak, karena kebencian
Selalu menutup pintu dan mengunci

Arah tujuan masa depan
Pagi buta butuh senyuman
Bukan pecundang
Hanya pejuang!

Mati Rasa


Lihat langit
Kembar bulan
Kanan dan kiri
Ribuan bintang
Kelap kelip
Sambutan malam

Dingin sangat dingin
Menembus kulit tebal
Menusuk hingga sumsum
Perlambat system otak
Enggan bergerak
Seperti terikat

Terdiam di alunan gitar
Terpejam nikmati kehampaan
Apa yang harus di pikirkan?
Cinta?
kasih sayang?
Perhatian?
Maaf! sudah beku hatiku

Ini jalanku
Ini hidupku
Ini duniaku
Kau? 
Hanyalah penumpang
Jangan harap bisa kendalikan!

Senin, 23 Agustus 2010

This Is My Way

Kemana jalan ini?
Aku hilang arah
Putus asa tiada tara
Tubuhku kaku
Sampai mati rasa

Ini hati membeku kembali
Dingin rasa menghampiri
Wajahku pucat bagai mayat
Nafas-nafas panas
Membius urat syaraf

Kakiku Berhenti melangkah
Kembali aku kekanan melanjutkan
Enggan menoleh kebelakang
Sebab hati membeku menderu
Saut-saut terdengar suara
Membujuk kembali pulang
TIDAK! begitu hati berkata

Kemenangan

Meriam telah di bunyikan
Bergunjing dan menyerang
Demi kehormatan dan impian
Tidak kenal lelah demi kesempatan

Semua akan terjadi nanti
Doa dan usaha tidak di hentikan
Demi 1 kata seorang pria
CINTA?! memang pecundang

Tameng di sisi kiri
Pedang di sisi kanan
Mengayun mengunus korban
Darah, Luka, Dan air mata
Seperti hujan berlian

Yakinlah doa terkabul
Yakinlah ALLAH bersama kita

Perang telah di hentikan
Sunyi senyap keadaan
Kehormatan dan impian
Telah di dapatkan
Kemenangan untuk bendera yang usang!

Pesan Kematian

Ketika aku mati nanti
Aku harap kau datang
Untuk menabur bunga
Dan memanjatkan doa
Di atas kubur yang derita

Jangan sesali aku pergi
Ini hanyalah hukum karma
Dari zaman yang gila
Membuat semua berubah
Hilang arah entah kemana

Mungkin mayatku akan tertawa
Ketika mendengar kau berdoa
Dan mengucap kata cinta
Aku telah tiada
Percuma kau menangis berduka

Di atas nisanku nanti
Akan terukir canda tawa
Dari kisah-kisah kita
Coba kau hapus dengan luka
Tidak ada guna
Semua telah tiada

Minggu, 22 Agustus 2010

Guruku "Kenangan SMA"

Denting bell telah berbunyi
Sunyi pagi ini telah pergi
Kicau burung merpati
Menandai datangnya sang matahari

Ku mulai dengan buku ini
Ku mulai dengan kata ini

Dia yang berdiri di depan sana
Seperti pejuang yang memimpin pasukan
Memulai semua mata pelajaran
Tidak terhitung keringat yang terbuang

Materi yang mereka beri
Seperti masuk menjebol otak kiri
Memeras kesabaran dari hidup
Mereka pantas untuk dipuji

Terimakasih ku ucap
Bapak dan Ibu Guruku

Ramadhan

Aku hanyalah manusia
Manusia yang berlumur dosa
Dosa yang menyelimuti tubuh ini
Pantaskah aku berdiri di bulan yang suci?

Bergetar tubuh ketika mendengar nama-Mu
Doa-doa ku tidak bisa menebus kesalahanku!
Selayaknya kucing hitam mencari makan
Aku harus berjalan ketempat terang

Ketika Adzan mu berkumandang
Aku lelap tertidur!
Ketika kau berikan kenikmatan
Aku sibuk bersenang-senang!
YA ALLAH! AMPUNILAH HAMBA!!

Di atas karpet hijau aku menangis doa
Mengangkat tangan untuk meminta
Ke arah kiblat aku bersabda!
YA ALLAH! AMPUNILAH HAMBA!!

Sabtu, 21 Agustus 2010

Teruntuk Ayah

Selamet Maryono
Masih kah kau tertidur?
Di dalam gundukan tanah
Mungkin lembab disana
Ingin sekali memberi cahaya
Lalu kipas-kipas yang menyejukan
Maaf aku tidak bisa!
Bahkan aku tidak melihat kau lagi
Hanya di dalam foto
Kenangmu bersamaku
Selalu kupandang

Ingin ku pegang tanganmu
Seperti dahulu aku kecil menangis
Teringat pelukanmu
Erat! Bahkan enggan terlepas
Sudah belasan tahun kau pergi
Aku rindu dirimu
Wibawa tenang penuh makna
Kata-katamu tertanam di hatiku
Andai bisa berjumpa

Maaf meneteskan air mata
Aku bukan laki-laki baja
Hati ku butuh dampinganmu
Sosok yang selalu di bangga
Di kamar ini aku selalu berdoa
Bahkan sujud meminta!
AYAHKU?!
kaulah jawara!
Semoga tenang disisi-Nya

Kamis, 19 Agustus 2010

Berdiri

Aku hidup dari gumpalan darah
Akan berakhir di dalam tanah
Dan coba menggapai matahari yang lelah
Tidak berakhir kisah dari sang bocah

Aku menarik nafas
Putus asa entah mengapa
Coba bangkit tanpa bendera
Tubuh Asing penuh luka

Langkah demi langkah
Menelusuri jalan entah kemana
Pijak kaki gontai penuh makna
Mencari harap dari kota yang buta

Rabu, 18 Agustus 2010

Sahabat "si botak"

Kali ini aku tidak sendiri
Masi ada teman kecil
Dengan Menghendus bau busuk
Aku terbawa ke alam santai

Dia hanya melihat
Dengan ragu berkata
Aku tidak tau mengucap apa
Dia hanya dengar kata kecewa

Masih menghisap roko
Tangan-tangan ku menulis
Kata karang dari sang bocah
Hilang arah karena amarah

Oh... Legenda
Inilah kisahmu terukir
Di dalam hati seorang pejantan
Terus terkenang dan berjuang

Selasa, 17 Agustus 2010

Seorang Aku

Malam ini gelap
Seorang 'AKU' terduduk
Dibalik pohon
Menunggu buah terjatuh
Nyala api roko, sendu
Daun kering jatuh
Hmmm, sepi!

Belaian angin
Menerpa wajah
Terlihat bocah
Dengan tatapnya
Air mata kering
Menghapus debu sepijak
Malang!

Malam ini gelap
Seorang 'AKU' berdiri
Melangkah pergi
Berpindah ke pohon lain
Roko hampir mati
Buah telah jatuh
Seorang 'AKU' tidak peduli

Senin, 16 Agustus 2010

Raungan

Melangkah sendiri
Di dinding ini
Putih usang
Banyak coretan

Ingat-ingat masa lalu
Menambah luka melebar
Aku ingin bersandar
Tapi darah terus keluar

Prajurit itu mangsaku!
Tapi aku tidak punya cakar
Aku ingin mengoyak daging!
Tapi taring telah hilang

Simpan sakit ini
Tahan saja luka
Malam panjang
Raungan srigala hitam

Jumat, 13 Agustus 2010

Dendam

Kolong langit adalah rumahku
Kamar ini adalah sarang hewan
Dan aku adalah anjing malam!
Tidak sudi menerima perhatian

Ribuan tangan coba menggapai
Tapi tolak ludah membasahi wajah
Entah apa yang terjadi
Kini hari semakin sepi

Jalani saja dengan mimpi
Aku lelah memuji
Berlatih untuk membalas
Balas luka yang kau buat!

Bimbang

Malam ini
Sendiri
Terpa angin
Menyambut pagi
Aku berdiri

Aku lelah
Harus kemana?
Jalan berliku terjal
Entah apa rasanya
Sakit

Maut?
Kapankah datang?
Aku bosan
Bantu aku
Hunus pedangmu
BUNUH AKU!!

Kamis, 12 Agustus 2010

Pahlawan

Ini medan perang!
Jangan tersentak melihat jasad
Mereka yang telah membantu
Aku bangkit karena mayat itu
Mengangkat senjata lalu mati
Namun tidak sia-sia
Aku hargai mereka!

Terimakasih para pahlawan
Doaku mengiringi jalan panjang
Kalian berjuang
Demi sosok yang gagal
Namun segera menuai keberhasilan!

HATI KU INI BELATI!!
Tajam namun berkarat!
OTAK KU ADALAH SENAPAN!!
Cepat tapi belum tentu tepat sasaran!
GERAKAN KU ADALAH BAMBU RUNCING!!
Mematikan tetapi rapuh!

Terimakasih kawan!
Semoga aku bisa berdiri disana
DAN MENANCAPKAN BENDERA KEMERDEKAAN!!

Senin, 09 Agustus 2010

Busuk!

Dadaku sesak!
Bukan karena asap
Tubuhku bergetar!
Bukan karena gempa

Entah apa yang tertanam
Seperti duri yang tajam
Menembus kulit lalu menuju ke hati
Sangat sakit!

TIKAM SAJA DIRIKU!!
Biar aku tewas!
Tewas dengan rasa benci
Benci yang mencintai!

Sajak Orang Gila

Dengar aku!?
Di gelap rindu buta
Bukan gila!
Entah
Entah apa aku ini!!
Binatang??
YA AKU MEMANG BINATANG!!
Aku tidak mengerti merawat hati
Gelap diriku
Rindu
Coba tusuk tulangku

Huaah!
Aku lelah
Aku menyerah
Ini hidupku!
Pantas aku menangis?
TIDAAAK!!!
AKU HANYA MENAHAN SAKIT!!
Sakit yang teramat sangat!
Terimakasih
TERIMAKASIH KAU TELAH PERGI!!
AKU BERSYUKUR!!
Gelap ini teman baiku
Terimakasih!
Aku menunggumu.

Minggu, 08 Agustus 2010

Karma

Dahulu di asingkan
Dan Sekarang di utamakan
Namun telah pergi kepulau liar
Tanpa bekal yang membanggakan

Kapal besar yang kau bawa
Membawa kenangan yang tidak dilupa
Ketika kapalmu berlayar
Aku menunggumu di pelabuhan

Merpati memberi kabar
Kabar tentang dimana kau menjangkar
Enggan lagi aku di pelabuhan
Hendaklah pergi ke hutan
Teriak, teriak hatiku bersama sangmacan!

Jumat, 06 Agustus 2010

Laki-Laki

Aku mencoba berdiri
Dengan terseok-seok meraba dingin
Coba, dan coba berulang kali
Sampai bangkit kembali

Ketika tulang-tulangku mulai tersusun
Ketika darah-darahku mulai mengalir
Ketika nafas-nafasku mulai terhembus!
AKU BANGKIT KEMBALI!!

Berteman secerca harapan
Aku berjalan!
AKU BERLARI SEKENCANG-KENCANGNYA!!
Lalu berhenti, DAN HADAPI SAMPAI MATI!!