Sabtu, 21 Agustus 2010

Teruntuk Ayah

Selamet Maryono
Masih kah kau tertidur?
Di dalam gundukan tanah
Mungkin lembab disana
Ingin sekali memberi cahaya
Lalu kipas-kipas yang menyejukan
Maaf aku tidak bisa!
Bahkan aku tidak melihat kau lagi
Hanya di dalam foto
Kenangmu bersamaku
Selalu kupandang

Ingin ku pegang tanganmu
Seperti dahulu aku kecil menangis
Teringat pelukanmu
Erat! Bahkan enggan terlepas
Sudah belasan tahun kau pergi
Aku rindu dirimu
Wibawa tenang penuh makna
Kata-katamu tertanam di hatiku
Andai bisa berjumpa

Maaf meneteskan air mata
Aku bukan laki-laki baja
Hati ku butuh dampinganmu
Sosok yang selalu di bangga
Di kamar ini aku selalu berdoa
Bahkan sujud meminta!
AYAHKU?!
kaulah jawara!
Semoga tenang disisi-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar