Enggan aku menyapa siang ketika malam
Duduk bersandar di tepi jurang kepedihan
Meratap dan merenungi nasib yang hilang
Seribu tangan ku telah patah karena terjal
Aku menarik nafas dan membuang
Menunggu pagi namun siang yang membentang
Terpaksa berjalan kembali di roda kehidupan
Hanya berharap aku kembali ke masa silam
Aku duduk ketika matahari mulai lelah
Disandaran batu saksi hidup yang bisu
Kain usang yang melekat di tubuh ini
Seperti lelah menemani aku pergi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar